AD PLACEMENT

Kohesi Sosial Itu Kayak Lemnya Persahabatan Tapi di Level Masyarakat!

AD PLACEMENT

Kohesi Sosial: Pengertian & Contoh Gampang Dipahami!

Pernah gak sih kamu mikir: kenapa ada lingkungan yang adem, damai, semua saling support, tapi di tempat lain justru sering konflik, saling sindir, bahkan tawuran?

Jawabannya bisa jadi karena kohesi sosial.

Wait, kohesi sosial itu apa sih?

Tenang, kita bahas bareng-bareng, dari yang simpel, pakai contoh sehari-hari, plus selipan dari tokoh-tokoh sosiologi biar makin ngena!

AD PLACEMENT

Apa itu Kohesi Sosial?

Kohesi sosial itu kayak “lem sosial” yang bikin masyarakat tetap lengket, solid, dan saling percaya.

Kalau lemnya kuat, masyarakatnya stabil.
Kalau lemnya lemah, ya gampang pecah, dikit-dikit ribut.

Secara ilmiah, menurut Émile Durkheim, kohesi sosial adalah:

“The degree to which individuals in a society feel united by shared values, norms, and beliefs.”

AD PLACEMENT

Artinya: makin banyak kesamaan tujuan dan saling pengertian, makin kohesif masyarakatnya.

Simpelnya, Kohesi Sosial Itu

Bayangin kamu dan teman-teman sekelas lagi kerja kelompok. Kalau:

  • semua mau kontribusi,
  • saling bantu yang kesulitan,
  • dan gak ada yang egois,

Itu contoh kecil dari kohesi sosial.

Tapi kalau ada yang males-malesan, nyinyir, atau main sendiri? Wah, udah mulai retak tuh lemnya.

AD PLACEMENT

Ciri-Ciri Masyarakat yang Punya Kohesi Sosial

  1. Ada rasa saling percaya antarwarga
  2. Norma sosial dihormati, bukan cuma formalitas
  3. Adil dalam perlakuan, gak ada yang dipinggirkan
  4. Ada solidaritas, orang saling bantu tanpa pamrih
  5. Konflik bisa diselesaikan secara damai

Kohesi sosial gak berarti gak pernah konflik. Tapi kalau pun ada konflik, bisa diselesaikan tanpa drama atau kekerasan.

Faktor yang Bikin Kohesi Sosial Kuat

1. Nilai dan Norma yang Disepakati

Kalau masyarakat punya aturan main yang sama, dan semua setuju buat ngejalanin itu, kohesi sosialnya jadi lebih kuat.

Misalnya:

  • budaya gotong royong
  • saling menyapa tetangga
  • aturan adil di sekolah atau lingkungan

2. Keadilan Sosial

Kohesi gak bisa tumbuh di tanah yang timpang.
Kalau masih ada diskriminasi, ketimpangan ekonomi, atau kelompok yang merasa tertindas kohesi sosialnya bakal rapuh.

Anthony Giddens, seorang sosiolog Inggris, bilang:

“Social cohesion depends on equality and inclusion in institutional arrangements.”
(Sumber: Sociology, Giddens, 2006)

3. Rasa Memiliki

Masyarakat jadi kompak kalau warganya merasa punya “ikatan emosional” dengan lingkungan sekitar.

Itulah kenapa sekolah yang inklusif, misalnya, biasanya lebih rukun karena semua merasa dihargai dan punya tempat.

Kalau Kohesi Sosial Lemah, Apa yang Terjadi?

  • Masyarakat gampang konflik
  • Gak percaya satu sama lain
  • Nilai-nilai dilanggar seenaknya
  • Perpecahan antarkelompok
  • Muncul kekerasan, hoaks, sampai intoleransi

Kita udah lihat contohnya di berita:

  • Tawuran pelajar karena fanatisme sekolah
  • Bentrok warga karena beda keyakinan
  • Perundungan di sekolah gara-gara beda gaya

Semua itu bisa dicegah kalau kohesi sosial dijaga.

Contoh Kohesi Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari

  1. Sekolah yang ngajarin toleransi dan keberagaman
    → Siswa saling support walaupun beda latar belakang
  2. Lingkungan RT yang aktif gotong royong
    → Ada kegiatan bersih-bersih, ronda, bantu tetangga yang kesusahan
  3. Tempat kerja yang adil & inklusif
    → Gak ada diskriminasi gender, agama, atau penampilan
  4. Komunitas online yang saling edukasi, bukan nyinyir
    → Edukasi seputar kesehatan mental, support body positivity, dll

Gimana Kita Bisa Jaga Kohesi Sosial?

  • Mulai dari menghargai perbedaan
  • Jangan gampang ngejudge
  • Kalau lihat konflik, jadi penengah, bukan bensin
  • Bangun rasa peduli sama lingkungan sosial
  • Dukung kebijakan yang adil dan setara

Kita gak perlu jadi pemimpin dulu buat jaga kohesi.
Cukup jadi warga yang aktif, peduli, dan terbuka sama sesama.

Kohesi Sosial = Kunci Masyarakat Tangguh

Tanpa kohesi sosial, masyarakat cuma kumpulan individu yang hidup bareng, tapi gak saling terhubung.

Tapi dengan kohesi sosial yang kuat, masyarakat bisa:

  • Hadapi masalah bareng
  • Saling bantu tanpa pamrih
  • Tumbuh dan berkembang dengan damai

Kayak kata Durkheim lagi:

“Solidarity is not born of similarity alone, but of a shared commitment to live together in harmony.”

Jadi, yuk sama-sama jadi bagian dari penguat lem sosial di sekitar kita!

Kalau kamu setuju kohesi sosial itu penting, yuk share artikel ini ke teman-teman kamu. Siapa tahu, jadi pemantik buat lingkungan yang lebih adem dan rukun.

AD PLACEMENT

Ngajar, belajar, belajar, ngajar, gitu aja terus.

You might also like
Rangkuman Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1: Permasalahan Sosial di Era Digital (CP 046 2025)

Rangkuman Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1: Permasalahan Sosial di Era Digital (CP 046 2025)

Rangkuman Materi Sosiologi Kelas X Bab 1: Mengenal Sosiologi, Ilmu yang Mengkaji Masyarakat (CP 046 2025)

Rangkuman Materi Sosiologi Kelas X Bab 1: Mengenal Sosiologi, Ilmu yang Mengkaji Masyarakat (CP 046 2025)

Rangkuman Sosiologi Kelas XI Bab 3 Konflik Sosial

Rangkuman Sosiologi Kelas XI Bab 3 Konflik Sosial

Rangkuman Sosiologi Kelas XI Bab 4 Membangun Harmoni Sosial

Rangkuman Sosiologi Kelas XI Bab 4 Membangun Harmoni Sosial

Trik Bikin Sosiologi “Nyambung” di Kehidupan Nyata?

Trik Bikin Sosiologi “Nyambung” di Kehidupan Nyata?

Mengajar Sosiologi untuk Gen Z: Cara Asyik Bikin Mereka Melek Sosial

Mengajar Sosiologi untuk Gen Z: Cara Asyik Bikin Mereka Melek Sosial

AD PLACEMENT