
Akomodasi adalah proses penyesuaian sosial antara individu atau kelompok yang berbeda agar konflik atau perbedaan tidak semakin parah. Bayangin aja kayak kalau kamu dan temen debat soal siapa member K-pop paling top daripada ribut terus, akhirnya kalian sepakat buat nggak bahas itu lagi, itulah salah satu bentuk akomodasi!
Akomodasi yang dilakukan dengan paksaan, biasanya oleh pihak yang lebih kuat ke pihak yang lemah.
Contoh:
Fakta aktual: Dalam beberapa demo di Indonesia, aparat kadang menggunakan pendekatan represif agar massa membubarkan diri ini bentuk koersi dari lembaga ke warga.
Kedua pihak yang bertikai mengurangi tuntutan masing-masing demi tercapainya kesepakatan.
Contoh:
Fakta menarik: Di DPR RI, proses legislasi seringkali melibatkan kompromi antar fraksi.
Konflik diselesaikan oleh pihak ketiga yang netral dan keputusannya mengikat.
Contoh:
Fakta aktual: Indonesia punya Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) untuk menyelesaikan sengketa bisnis tanpa lewat pengadilan.
Sama seperti arbitrase, tapi keputusan pihak ketiga tidak mengikat alias hanya saran.
Contoh:
Fakta aktual: Banyak kasus perceraian di Indonesia diwajibkan melalui mediasi dulu sebelum sidang.
Usaha mempertemukan pihak-pihak yang berselisih untuk berdamai dengan membangun kembali hubungan baik.
Contoh:
Fakta menarik: Komnas HAM sering memfasilitasi konsiliasi antar warga dan perusahaan dalam konflik lahan.
Bentuk akomodasi tanpa paksaan atau kesepakatan formal, tapi saling menghormati perbedaan.
Contoh:
Fakta aktual: Indonesia punya kampung Pancasila sebagai simbol kehidupan toleran antar umat beragama.
Konflik berhenti karena kekuatan kedua pihak seimbang, tapi bukan berarti berdamai.
Contoh:
Fakta aktual: Konflik Rusia-Ukraina di beberapa wilayah mengalami kondisi seperti stalemate tidak maju, tidak mundur.
Konflik diselesaikan lewat pengadilan secara hukum resmi.
Contoh:
Fakta aktual: Sengketa tanah, perceraian artis, hingga konflik politik sering diselesaikan lewat ajudikasi.
Pemisahan kelompok yang berbeda agar tidak terjadi konflik.
Contoh:
Fakta sejarah: Dulu di Afrika Selatan ada kebijakan apartheid segregasi ekstrem berdasarkan ras.
Salah satu pihak dalam konflik dihilangkan secara fisik maupun sosial.
Contoh:
Fakta aktual: Di dunia maya, “cancel culture” bisa jadi bentuk eliminasi sosial terhadap figur publik.
Pihak yang kalah harus mengikuti aturan dan kekuasaan pihak yang menang.
Contoh:
Fakta sejarah: Indonesia pernah mengalami subjugation saat dijajah Belanda dan Jepang.
Penyelesaian konflik berdasarkan hasil suara terbanyak.
Contoh:
Fakta aktual: Pemilu 2024 di Indonesia menggunakan prinsip majority rule siapa yang dapat suara terbanyak jadi pemenang.
Jadi, akomodasi bukan cuma soal “damai-damaian”, tapi punya banyak bentuk yang beda-beda. Ada yang damai karena sepakat, ada yang damai karena terpaksa, dan ada juga yang damai tapi pura-pura.
Kalau kamu nemu konflik di sekolah, medsos, atau lingkungan sekitar, coba pikirin: jenis akomodasi mana yang paling cocok? Karena jadi anak sosial itu bukan cuma tahu teori, tapi bisa jadi problem solver juga!