AD PLACEMENT

Talcott Parsons Tokoh Sosiologi Struktural

AD PLACEMENT

Biografi Talcott Parsons: Perintis Teori Struktural Fungsional dalam Sosiologi

Talcott Parsons merupakan salah satu pemikir paling berpengaruh dalam sejarah sosiologi abad ke-20. Ia dikenal sebagai arsitek utama teori struktural fungsionalisme dan pencetus “grand theory” yang berusaha menjelaskan bagaimana sistem sosial bekerja secara menyeluruh dan saling terintegrasi. Melalui konsep-konsep besarnya, Parsons tidak hanya membangun fondasi sosiologi di Amerika Serikat, tetapi juga memengaruhi perkembangan ilmu sosial secara global.

Latar Belakang Kehidupan

Talcott Parsons lahir pada tanggal 13 Desember 1902 di Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat. Ia berasal dari keluarga religius dan akademik; ayahnya, Edward Smith Parsons, adalah seorang pendeta dan presiden Oberlin College. Lingkungan keluarga yang intelektual dan religius ini membentuk cara pandang Parsons sejak dini terhadap isu-isu moral dan sosial.

Riwayat Pendidikan dan Karier Akademik

Pendidikan Awal dan Pengaruh Eropa

Parsons menyelesaikan pendidikan sarjananya di Amherst College pada tahun 1924, di mana ia mempelajari biologi dan filsafat. Ketertarikannya pada pemikiran Eropa membawanya ke London School of Economics (LSE), di mana ia belajar ekonomi dan berkenalan dengan gagasan sosiolog Inggris dan Jerman. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Heidelberg, Jerman, tempat ia mendalami pemikiran Max Weber dan berkenalan langsung dengan tradisi sosiologi Jerman.

Karier di Harvard University

Setelah kembali ke Amerika Serikat, Parsons bergabung dengan Harvard University pada tahun 1927 dan mengajar hingga masa pensiunnya. Ia menjadi tokoh sentral dalam pengembangan Departemen Sosial Harvard dan mendirikan Department of Social Relations tahun 1946—sebuah proyek multidisipliner yang menggabungkan sosiologi, antropologi, dan psikologi.

AD PLACEMENT

Kontribusi Teoritis: Struktural Fungsionalisme dan AGIL

Teori Tindakan Sosial

Karya penting Parsons pertama, The Structure of Social Action (1937), memperkenalkan upayanya menyatukan pemikiran Max Weber, Émile Durkheim, dan Vilfredo Pareto. Dalam buku ini, Parsons mengembangkan teori tindakan sosial yang melihat bahwa tindakan manusia dipengaruhi oleh norma sosial, nilai, tujuan, dan kondisi situasional.

Sistem Sosial dan AGIL Paradigm

Puncak pemikirannya muncul dalam The Social System (1951), di mana ia memperkenalkan kerangka struktural fungsional. Menurut Parsons, masyarakat terdiri dari subsistem yang memiliki fungsi penting untuk mempertahankan stabilitas dan keteraturan sosial. Ia merumuskan Skema AGIL sebagai kebutuhan dasar sistem sosial:

  • Adaptation (adaptasi)
  • Goal Attainment (pencapaian tujuan)
  • Integration (integrasi)
  • Latency (pelestarian pola)

Setiap sistem sosial, menurutnya, harus memenuhi keempat fungsi ini agar dapat bertahan.

Karya-Karya Penting

Beberapa karya utama Talcott Parsons meliputi:

AD PLACEMENT
  • The Structure of Social Action (1937)
  • The Social System (1951)
  • Economy and Society (1956, bersama Neil Smelser)
  • Toward a General Theory of Action (1951, bersama Edward Shils)

Melalui karya-karya ini, Parsons menetapkan standar teoritis tinggi dalam sosiologi dan mendorong pengembangan teori sistem sosial.

Kritik terhadap Pemikirannya

Meskipun dihormati, pemikiran Parsons juga menuai kritik. Beberapa poin utama kritik tersebut antara lain:

  • Terlalu abstrak dan kompleks, sehingga sulit diaplikasikan dalam kajian empiris.
  • Berorientasi pada stabilitas sosial, sehingga dianggap mengabaikan konflik dan perubahan sosial. Ini menyebabkan munculnya aliran teori konflik (seperti oleh Ralf Dahrendorf dan C. Wright Mills) sebagai respons.
  • Kurangnya perhatian pada isu kekuasaan, ketimpangan, dan dinamika kelas, terutama di tengah gejolak sosial tahun 1960-an.

Warisan Akademik dan Pengaruh Global

Meskipun sempat meredup pada akhir abad ke-20, warisan Parsons tetap berpengaruh:

  • Ia membuka jalan bagi pengembangan teori sistem oleh sosiolog seperti Niklas Luhmann.
  • Memengaruhi sosiolog besar Amerika seperti Robert K. Merton yang mengembangkan teori fungsi laten dan manifes sebagai elaborasi dari struktural fungsionalisme Parsons.
  • Teori AGIL masih digunakan sebagai dasar untuk menganalisis organisasi, birokrasi, dan institusi modern.

Kehidupan Pribadi dan Wafat

Parsons menikah dengan Helen Bancroft Walker dan memiliki tiga anak. Ia dikenal sebagai pribadi yang serius dan sangat berdedikasi pada dunia akademik. Talcott Parsons wafat pada 8 Mei 1979 di Munich, Jerman, ketika sedang melakukan perjalanan akademik.

AD PLACEMENT

Talcott Parsons adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah sosiologi. Meskipun karyanya menuai kritik, ia tetap dikenang sebagai pelopor yang berani membangun teori sosial yang komprehensif dan sistematis. Pemikiran Parsons mengajarkan kita pentingnya memahami masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya dari konflik, tapi juga dari bagaimana struktur sosial menjaga harmoni dan keteraturan.

“Every social system faces functional imperatives to survive.” Talcott Parsons

AD PLACEMENT

Ngajar, belajar, belajar, ngajar, gitu aja terus.

You might also like
Auguste Comte: Biografi, Pemikiran, dan Perannya sebagai Bapak Sosiologi

Auguste Comte: Biografi, Pemikiran, dan Perannya sebagai Bapak Sosiologi

Émile Durkheim: Biografi & Gagasan Tokoh Sosiologi Modern

Émile Durkheim: Biografi & Gagasan Tokoh Sosiologi Modern

Karl Marx: Si Bapak Revolusi yang Bikin Dunia Ribut Soal Si Kaya vs Si Miskin

Karl Marx: Si Bapak Revolusi yang Bikin Dunia Ribut Soal Si Kaya vs Si Miskin

Manasse Malo: Sosiolog Humanis dari Timur Indonesia

Manasse Malo: Sosiolog Humanis dari Timur Indonesia

Nasikun: Tokoh Sosiologi Indonesia dan Penulis “Sistem Sosial Indonesia”

Nasikun: Tokoh Sosiologi Indonesia dan Penulis “Sistem Sosial Indonesia”

Dua Tokoh Penting Sosiologi Indonesia: Selo Soemardjan dan Soleman B. Soemardi

Dua Tokoh Penting Sosiologi Indonesia: Selo Soemardjan dan Soleman B. Soemardi

AD PLACEMENT